Pada era modern seperti sekarang sepakbola bukan
sekadar menjadi olahraga atau permainan. Berbagai aspek sudah mencakup
di dalamnya seperti faktor bisnis, industri, sosial hingga politik. Tak
aneh bila kemudian banyak intrik yang lahir, bahkan sampai memunculkan
teori konspirasi.
Berikut ini adalah 5 teori konspirasi yang sempat menghebohkan sepakbola dunia.
1. Brasil Jual Piala Dunia 1998 dan Ronaldo
Brasil
menjadi favorit juara di Piala Dunia 1998. Dengan skuad bertabur
bintang, Selecao juga sukses menembus final berhadapan dengan Prancis.
Sayangnya, Brasil gagal di laga pamungkas. Tim Samba tumbang 0-3 dari
tuan rumah.
Namun, banyak pihak masih tak percaya dengan
kegagalan Brasil itu. Kemudian mulai mencuat sebuah teori yang
menyatakan kalau Brasil telah 'menjual' Piala Dunia 1998 kepada FIFA.
Mereka
sengaja menyerah. Dan Prancis 'membeli' trofi tersebut seharga USD28
juta. Selain itu, Brasil juga membuat kesepakatan untuk mendapat
kemudahan meraih gelar di perhelatan berikutnya, 2002, serta prioritas
menjadi tuan rumah perhelatan megah itu pada dekade berikutnya.
Teori
lain, Ronaldo yang menjadi andalan Brasil sebenarnya tidak siap untuk
tampil di laga final karena kondisinya kurang fit. Namun, Nike selaku
sponsor kit memaksa Federasi Sepakbola Brasil (CBF) tetap menurunkan
Sang Fenomenal demi menyaingi kilau Zinedine Zidane yang merupakan ikon brand lawan bisnis mereka, Adidas. Sayangnya, performa Ronaldo di luar harapan.
2. Korsel di Piala Dunia 2002
Korsel
(Korea Selatan) membuat kejutan di Piala Dunia 2002. Mereka sukses
masuk semifinal, meski akhirnya gagal ke final dan hanya merebut posisi 4
dalam turnamen bergengsi itu.
Kalangan yang tak percaya dengan
kemampuan Korsel pun mulai mencuatkan sebuah teori. Selaku tuan rumah
bersama Jepang, Tim Negeri Ginseng diyakini mendapat dukungan dari FIFA
untuk terus melaju. Tujuannya sederhana: Demi membuat ajang tersebut
tetap semarak yang berujung pada melimpahnya pendapatan.
Sejumlah
kecurigaan yang mendasari teori itu yakni kartu merah Francesco Totti
ketika Korsel menghadapi Italia di babak 16 besar. Selain itu, pada
perempatfinal wasit sempat menganulir gol emas Spanyol. Italia dan
Spanyol menjadi dua unggulan yang disingkirkan Korsel dalam
perjalanannya ke semifinal.
3. Barcelona 'Anak Emas' UEFA
Barcelona
tampil luar biasa beberapa tahun terakhir. Berbagai prestasi diraih
termasuk treble pada 2009 silam di bawah asuhan Pep Guardiola.
Tapi,
di balik sukses Los Azulgranas tersebut, muncul teori kalau prestasi
itu diraih karena mereka adalah anak emas UEFA. Kemenangan demi
kemenangan yang diraih Barcelona dituding kebanyakan atas pertolongan
wasit. Malah kala itu Lionel Messi cs sempat mendapatkan julukan
UEFAlona FC (UEFA Barcelona FC).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar