BANTEN - Wanita muda ini
benar-benar murka dengan suaminya. Setelah madunya dihisap pada malam
pertama, sebut saja wanita muda itu bernama Dewi (19), ditinggal pergi
begitu saja. Sudah begitu, sang suami, Dewa (bukan nama sebenarnya),
pergi tanpa pamit. Lebih sakit lagi, alasan Dewa meninggalkan Dewi
dengan alasan tidak selera dengan tubuh asli sang istri.
“Seenaknya saja dia, sudah merawanin saya,
lalu paginya pergi dan enggak kembali. Waktu disusul ke rumahnya
katanya enggak mau ketemu saya lagi. Dia bilang enggak suka dengan tubuh
asli saya, maksudnya apa itu,” kata Dewi di Pengadilan Agama (PA)
Rangkasbitung, Lebak.
Entah apa yang ada di pikiran Dewa, wanita
itu sendiri tidak habis pikir dengan sikap sang suami yang seenaknya.
Tapi yang pasti Dewi benar-benar merasa dirugikan, sebab keperawanannya
telah diambil oleh Dewa yang telah resmi menikahinya.
“Dia kira pernikahan itu main-main, kalau sudah enggak suka bisa ditinggal begitu saja. Ya enggak bisa lah,” kesal Dewi.
Sikap Dewa tentu saja memicu amarah keluarga besar Dewi. Apalagi jawaban yang sama dikatakan Dewa kepada saudara-saudara Dewi.
“Sekarang dia sedang buron, kakak-kakak saya sedang mencari dia. Kalau ketemu mau dihabisi,” ujarnya.
Dewi sendiri berencana meminta sesuatu
yang sepertinya mustahil akan diberikan Dewa. Ya, Dewi ingin Dewa
mengembalikan keperawanannya kembali.
“Kalau dia tidak mau jadi suami saya, saya
juga mau minta keperawanan saya dikembalikan lagi. Gimana pun caranya,
harus kembali,” tegasnya.
Nah lo, kalimat Dewi membuat orang-orang
di PA Rangkasbitung kebingungan. Memangnya bisa ya keperawanan perempuan
dikembalikan? Oh, barangkali Dewi pernah dengar tentang teknologi medis
yang bisa mengembalikan keperawanan perempuan.
“Artis-artis katanya bisa keperawanannya dikembalikan,” ujarnya.
Baiklah, itu sih urusannya Dewi dengan
Dewa kalau mereka bertemu lagi. Tapi permintaan Dewi berikutnya
benar-benar tidak bisa dikabulkan, ia ingin statusnya kembali menjadi
seorang perawan.
“Saya datang ke sini untuk minta dicerai, sekaligus mengembalikan status saya menjadi wanita perawan,” kata Dewi dilansir Radar Banten (Grup JPNN.com), Minggu (8/2).
Waduh Mbak, ya jelas enggak bisa lah.
Kalau perempuan cerai itu namanya janda, enggak bisa statusnya
dikembalikan menjadi perawan?
“Pokoknya nanti saya minta
pertanggungjawaban dengan dia. Kalau ketemu pokoknya gimana pun caranya
saya harus jadi perawan lagi,” ujarnya.
Inah (38), ibu Dewi, mengusap-usap rambut
anaknya. Inah yang sejak pagi setia mendampingi Dewi meminta anaknya
untuk menahan emosi.
“Sudah Nak, jangan emosi ya, malu,” katanya.
Inah sendiri merasa kecolongan telah
merestui pernikahan Dewa dan Dewi. Inah juga merasa dirugikan dengan
sikap Dewa yang seenaknya meninggalkan Dewi.
“Saya kira dia anak baik-baik, apalagi latar belakangnya santri. Tahunya seperti itu, kami benar-benar tidak terima,” katanya.
Memangnya Dewi itu dijodohkan dengan Dewa
ya Bu? Kok saat malam pertama Dewa merasa kecewa. Hal itu menjadi
penyesalan Inah yang kedua, sebab ia menjadi salah satu pihak tidak
menyetujui perjodohan Dewi dengan lelaki pilihan suaminya.
“Orang itu pacaran dulu dengan anak saya.
Bahkan saya bela-belain dia sewaktu suami mau jodohkan anak saya dengan
orang lain. Jadinya begini deh,” terangnya.
Namun dengan sikap Dewa, Inah serta
keluarga menilai jalan cerai merupakan keputusan paling baik. Pihaknya
tidak bisa menerima Dewa kembali sebagai bagian dari keluarga besar.
“Kami enggak sudi terima laki-laki itu
kembali. Meskipun suatu saat dia kembali memohon maaf, kami sudah tidak
bisa. Karena itu lebih baik dicerai saja,” terangnya.
Inah menceritakan jika Dewa Dewi merupakan
santri di salah satu pesantren di Lebak. Selama tiga tahun mesantren di
pesantren, keduanya menjalin cinta.
“Anak saya bawa dia beberapa kali ke
rumah, orangnya sih baik. Kemudian ketika lamaran, keluarganya pun
datang. Kami kira semuanya akan baik-baik saja,” terangnya.
Sayang apa yang diharapkan Inah berbanding terbalik. Dewa pergi sejak hari pertama menjadi suami sah Dewi.
“Seperti menjentikan jari, setelah
melewati malam pertama anak saya ditinggalkan. Alasannya nyeleneh pula,
kami benar-benar tidak terima. Karenanya lebih baik cerai saja,” katanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar